ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK REMAJA
Kasus :
Tn. E (50
th) suami dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki
kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S (
6th) perempuan kelas 1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok
dirumah. An W juga jarang dirumah dan sering bermain dengan teman-temannya di luar.
Penuturan ibu mengatakan karena ibu seorang pengusaha dagang, dan suaminya
pengusaha aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan sore hari
ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari orang
tua. Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan
seringkali muncul konflik antara orang tua dan An W karena anak menginginkan
kebebasan untuk melakukan aktivitasnya.
Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur
(otoriter) dalam mendidik anaknya, karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh
Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24 jam untuk menemani anak
memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi
An W ketika An W tidak mau belajar atau nilai peringkatnya menurun. Ibu juga
tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya
kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya. . Ny N mengatakan “sikap ibu seperti itu karena
ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu,
usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang seperti itu,
penerimaan An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang mendapatkan
perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku
merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja
punya otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia
dengan keinginan orang tua”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari
harapan oramgtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah
bersama teman-temanya.
Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan
lingkungan rumahnya yang dekat dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah
yang menyengat membuat Ny N takut akan dampak dengan kesehatan keluarganya
karena sudah terdapat bukti anak tetangganya terkena diare akibat sering
berinteraksi bermain dengan teman-temanya dilingkungan tempat sampah tersebut.
A.
Pengkajian
1. Identitas Umum Keluarga
a.
Identitas
Kepala Keluarga
Ø
Nama : Tn E
Ø
Umur :
50 tahun
Ø
Agama : Islam
Ø
Suku :
Jawa
Ø
Pendidikan : SMA
Ø
Pekerjaan : Bisnis alumunium
Ø
Alamat : Lamongan
b.
Komposisi keluarga
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Hub.
Keluarga
|
Pekerjaan
|
Pend.
terakhir
|
Tn. E
|
L
|
50 tahun
|
Kepala
keluarga
|
Bisnis
|
SMA
|
Ny.N
|
P
|
40 tahun
|
Istri
|
Bisnis
|
SMA
|
An.W
|
L
|
14 tahun
|
Anak
|
Pelajar
|
SMP
|
An, S
|
P
|
6 tahun
|
Anak
|
Pelajar
|
SD
|
c.
Tipe keluarga
1)
Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe
keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah
2)
Masalah yangterjadi dengan tipe
tersebut
Ø Ketidaktahuan
orang tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
Ø Keresahan
keluarga akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang dekat dengan
pembuangan sampah
Ø Ketidaktahuan
orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak
akan pertumbuhan dan perkembanganya sesuai dengan tahap usianya.
d.
Status sosial ekonomi Keluarga
1)
Anggota keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang pengusaha
alumunium, dan Ny N (istri) seorang pedagang.
2)
Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
3)
Upaya Lain
Tn E selain pengusaha juga mempunyai
sampingan kerja membuat usaha lapangan footsal, usaha itu Tn E berkolaborasi
dengan direktur yang mengelola WBL (Wisata Bahari Lamongan).
4)
Harta benda yang dimiliki
Tn E mempunyai alat transportasi
pribadi (mobil) untuk kebutuhan keluarganya, dan perabotan rumah yang memadai.
5)
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap
bulan
Pada keluarga Tn.E pengeluaran tiap
bulannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sekitar Rp. 5.000.000 ini untuk
membayar rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan, biaya sekolah
anak tiap bulannya, dan uang saku buat anak tiap harinya.
6)
Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi
hanya saat cuti bersama saja Tn E menyempatkan waktu bersama keluaganya untuk
rekreasi ke tempat-tempat wisata. Rekreasi yang biasa dilakukan dirumah adalah
menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang kerjanya.
2. Riwayat
dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini
adalah
Tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki anak berusia 14 tahun yang
sudah menginjak masa remaja.
b.
Tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja yeng belum terpenuhi adalah defisit perhatian (kurangnya perhatian)
keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola tumbuh kembang anak yang
seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja sehingga terkesan
kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua hanya
menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E)
yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn E.
c.
Riwayat kesehatan keluarga Inti
1)
Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn E dan Ny N tidak menderita
penyakit apapun. Dan An.W menderita
penyakit sesak sesuai dengan diagnosa dokter An W terkena asma alergi
bronchial.
2)
Riwayat penyakit sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit
sebelumnya pada keluarga Tn.E
3)
Pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan
Pelayanan kesehatan yang digunakan
oleh Tn.E ini adalah puskesmas yang
jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya
4)
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
yang berbahaya apapun.
5)
Riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
BB
(Kg)
|
Imunisasi
(BCG/POLIO/DPT/HB/CAMPAK
|
Masalah
Kesehatan
|
Tindakan
yang telah dilakukan
|
1.
|
Tn E
|
50 th
|
70
|
Lengkap
|
Sehat
|
Membantu pemenuhan kebutuhan
oksigenasi An W dengan membawanya ke puskesmas
|
2
|
Ny N
|
40 th
|
60
|
Lengkap
|
Sehat
|
|
3.
|
An W
|
14 th
|
27
|
Lengkap
|
Gangguan Pola Napas
|
|
4.
|
An S
|
6 th
|
20
|
Lengkap
|
Sehat
|
3. Pengkajian
Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Luas
rumah: 15X9 m2
2) Type
rumah:
Permanen, dua tingkat, terbuat dari
semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi yang bagus.
3) Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi
Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas nama kepemilikan Tn E.
4) Jumlah dan rasio kamar/ruangan:
Terdapat 4
kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
5) Ventilasi/jendela:
Ventilasi mamadai, jendela ada
disetiap ruangan rumah.
6)
Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik:
bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada tempat ibadah, tempat istirahat
bersama keluarga, tempat tidur, bagian
belakang ada dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.
7)
Septic tank: ada
Letak:
bagian belakang didalam rumah bersebelahan dengan dapur rumah.
8)
Sumber air minum:
Dibelakang rumah terdapat sumur
9)
Kamar mandi/WC:
Ada 2 kamar mandi, tingkat bawah
satu dan tingkat atas satu
10)
Sampah:
Sampah dibuang disamping rumahnya
yang juga tempat pembuangan sampah yang nantinya akan dibakar.
11)
Kebersihan lingkungan:
Rumah tampak terlihat bersih, hal
ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi selalu membersihkan rumahnya,
menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya.
b.
Stress dan
Koping Keluarga
1) Stressor
Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan
Ny N dalam waktu pendek adalah khawatir dan cemas dengan An W akan pertumbuhan dan perkembangan anak yang
seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk
dengan pekerjaanya, An W sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran
ketika orangtua tidak drumah.
2)
Stressor jangka panjang
Tn E dan Ny N resah dengan masa
depan An W nanti kalau An W masih memiliki kebiasaan yang sama seperti saat
ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua masuk telinga kanan
dan keluar telinga kiri.
3) Respon
keluarga terhadap stressor
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk
anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti
kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri.
4)
Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah,
mereka menyempatkan waktu untuk memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi
bersama-sama.
5)
Strategi adaptasi
fungsional
Meskipun An W sedikit sulit untuk
diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau perkembangan anak dirumah
melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan rumah Tn E untuk selalu memantau apapun yang dilakukan
anak setiap harinya.
4.
Keadaan Gizi Keluarga
a. Pemenuhan gizi
Ny N mengatakan selalu memperhatikan
pemenuhan gizi anak sejak anak masih kecil, oleh karena itu, masing-masing
anggota keluarga sangat menyukai berbagai macam sayuran dan buah-buahan
terutama susu.
5.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik pada An W:
a.
Identitas
Ø
Nama :
An W
Ø
Umur : 14 tahun
Ø
L/P :
Laki-laki
Ø
Pendidikan : SMP
Ø
Pekerjaan : Pelajar
b.
Keluhan/Riwayat
Penyakit saat ini:
Keluarga
mengatakan An W mengeluh sesak hilang timbul
c.
Riwayat
penyakit sekarang
Keluarga mengatakan sejak 5 hari
yang lalu An.W sering mengalami sesak
sehingga dadanya terasa berat, namun sesak sering hilang timbul, batuk
kadang-kadang muncul terutama pada malam
dan pagi hari, ketika tidur nafas anak sering keluar suara ngik-ngik (mengi).
d.
Riwayat
penyakit keluarga
Keluarga mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
e.
Riwayat Penyakit
Sebelumnya
Keluarga mengatakan An W tidak
mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
f.
Tanda-tanda vital:
TD: 100/90
mmHg RR: 30 x/mnt
N : 75 x/mnt S : 37,0 oC
g.
System Cardio Vascular
Ø
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Ø
Palpasi : PMI teraba
Ø
Perkusi : pekak
Ø
Auskultasi : S1, S2 terdengar bunyi tunggal
h.
System Respirasi
Ø
Inspeksi : dada datar, simetris, terdapat penggunaan otot
bantu napas
Ø
Palpasi : fokal fremitus kanan kiri sama
Ø
Perkusi : sonor
Ø
Auskultasi : suara tambahan wheezing
i.
System
Gastrointestinal (GI Tract)
Ø
Inspeksi : Simetris, umbilicus masuk ke dalam, tidak ada
bekas operasi, tidak terlihat pembuluh darah
Ø
Auskultasi : bissing usus positif
Ø
Perkusi : timpani
Ø
Palpasi : hepar lien tidak tetaba, gastritis negative, apendisitis
negative